Minggu, 08 September 2013

PANGANDARAN BEACH

         Siang itu terik mentari masih sama seperti hari-hari biasa, begitu menyilaukan mata, dan membuat bakul es kehabisan dagangannya. Tepatnya jarum jam yang panjang di angka 12 dan yang pendek terdiam manis pada angka 11. Sweet banget dah perjalanan kedua jarum jam itu yang tetep di zonanya, kaya aku dan kamu, eh. Niatnya Alya dan teman-temannya mau ngadain perpisahan kelas di sana. Elit banget kan kelasnya Alya, nyewa home stay pula di sana. Maklumlah di sini orang tuanya rata-rata pejabat DPR, tapi sayangnya ngga rata jadi pikir sendiri. Hehe. Tapi kebiasaan mereka itu molor(waktu). Eh mungkin bukan cuma kebiasaan mereka aja sih, tapi anda, saya dan para pembaca sekalian. Alya yang dateng ke sekolah sebelum adzan Dzuhur berkumandang tapi ternyata berangkat ke Pangandarannya setelah Pak Imam selesai ngimamin. Biasalah anak muda jaman sekarang sukanya "otw", masih di rumah bilangnya "otw", masih dandan bilang "otw", bahkan yang belum siap pun bilang "otw", jadi benar "otw" artinya "Oke tunggu wae". 
      Perjalanan ke Pangandaran membutuhkan waktu sekitar 4 jam, ditambah jalan yang begitu indah, pemandangan yang mempesona dan goyangan bus yang eksotis sehingga 4 jamnya itu plus plus. Sampai di sana langsung menuju home stay, istirahat sejenak di sana. Lanjut mereka ngga sabar pengin menikmati pemandangan sore di tepi pantai. Suara riang mereka pun menghanyutkan air laut yang dingin itu, bahkan ada yang berbasah-basahan. Setelah itu mereka kembali ke home stay, bersih bersih dan katanya bersiap-siap untuk "barberque party". Tuh kan kurang elit apa lagi coba. Pokoknya malem itu mereka have fun deh, berasap-asapan ria dan makan ayam bakar sepuasnya. Ya perlu diakui mereka anak yang cerdas dan kereaktif. Mereka ngga akan membiarkan areng areng sisa bakaran itu terbuang sia sia sehingga mereka memutuskan untuk bermain game. Yang kalah game langsung mendarat tuh areng di mukanya. Kasian deh yang kalah terus, dah item nambah item tuh muka, wkwk. Bahkan keisengan para gamers menggaggu penghuni lain yang sudah tidur manis, mereka menaburkan bedak kepada teman temannya yang sudah tertidur. Ada yang ekspresi percelongan, ada pula yang langsung marah tapi lucunya hanya marah sesaat dan langsung tidur lagi.
        Paginya mereka bergegas ke tepi pantai lagi, ingin merasakan hembusan angin dari pohon pohon kelapa yang menjulang tinggi itu. Dilanjutkan menuju "Cagar Alam Pangandaran". Di sini kita akan menemui saudara anda, eh. Menuju lokasi itu mereka memilih menggunakan kapal. Sebenarnya jalan kaki juga bisa ko. Tapi mungkin mereka juga ingin merasakan wisata bahari dan mungkin mereka juga kelebihan uang jadi beli kapal deh, eh naik kapal maksudnya. Pas naik kapal, mata kita akan disajikan pada pemandangan bawah laut yang eksotis, yang suka diving juga bisa diving. Namun sayang mereka ngga bawa baju ganti. Ya sudah cukup melihatnya saja. Setelah kapal mendarat, mereka langsung turun. Hamparan lautan biru memanjakan penglihatan mereka. Sungguh luar biasaa. Foto sana foto sini pun selesai. Kini saatnya menyelusuri cagar alam. Di sana banyak banget saudara sebangsa dan setanah air yang membutuhkan uluran tangan anda. Jadi dimohon tidak mengulurkan tangan anda karena mereka bukan saudara sekelas sesekolah. Untuk menghadapi kera-kera itu cukup dengan tangan hampa dan jangan membawa barang apapun, karena kera kera di sana cerdas, sampai saku celana pun diperiksa, wkwk.
      Menyelusuri cagar alam merupakan sensasi tersendiri. Tak begitu luas tapi cukup melelahkan kaki. Itulah sedikit kisah Alya dan teman-temannya di Pangandaran Beach. Untuk info lebih lanjut hubungi Alya pada nomer di luar layar ini. Terima kasih ^__^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar