Jumat, 25 Desember 2015

2015 adalah Pengalaman, 2016 adalah Perbaikan

Tinggal menghitung hari untuk menutup lembaran tahun 2015. Banyak hal yang sudah tercapai namun banyak pula yang belum  menemui keberuntugannya. Semuanya patut untuk disyukuri karena Allah pasti memberikan yang terbaik untuk hambaNya. Yang menjadi pertanyaan adalah seberapa besar usaha kita untuk mencapai impian kita ? atau jangan-jangan kita belum berusaha sama sekali dan menyerah pada kegagalan ??
Impian yang sudah tercapai hendaknya disyukuri dan diambil pengalaman yang sebanyak-banyaknya. Benar pepatah yang mengatakan "Pengalaman adalah guru terbaik", Dengan pengalaman banyak hal yang dapat kita perbaiki untuk kedepannya. Namun yang tak kalah penting saya dapakan di tahun 2015 adalah peluang. Ya, Bagaimana cara kita memanfaatkan dan mengelola peluang dan kesempatan, seperti yang kita tahu, peluang dan kesempatan tidak datang dua kali. Maka ketika kesempatan itu datang cepatlah kau pergi untuk menemuinya. Bahkan jika perlu, jemputlah peluang dn kesempatan itu.
Banyak orang yang menyesal karena dia menyia-nyiakan peluang. Tak usah beralasan bahwa peluang itu sedikit. Hal tersebut salah besar. Faktanya, peluang dan kesempatan sangat banyak namun orang yang berani mengambilnya hanya sedikit. Terutama dalam hal kesiapan seseorang untuk mendapat kesempatan tersebut. Contohnya banyak sekali beasiswa kuliah di luar negeri, namun sedikit orang yang TOEFLnya lolos. Dan masih banyak lainnya.
Hal lain yang tak kalah penting adalah percaya diri. Terkadang kita memang perlu sok-sokan baru semua bisa jadi kenyataan. Misalkan sok-sokan aja kalau kita pinter maka otomatis kita akan malu kalau kita ngga pinter beneran dan akhirnya kita jadi mau belajar. That's right ??
Nah coba kita renungkan hal apa saja yang sudah kita capai di tahun 2015 dan apa saja yang belum dicapai. Ambil pengalaman dan hikmah yang terjadi,dan gunakan untuk perbaikan di masa depan. Tulis tulis dan tulis impianmu tersebut. Dan tentunya berusaha dan berdoa. Semoga Allah melihat dan mendengar apa yang kau inginkan. Semua tahun, bulan, dan hari adalah waktu pemberian dari Allah dan semuanya adalah baik. Sampai bertemu di tahun 2016 yang lebih mengagumkan !!

Selasa, 21 Juli 2015

UNTUKMU JODOHKU

Musim lebaran identik dengan silaturahmi. Dan menginjak umurku yang sudah rawan dengan pertanyaan “calon” pasti itulah yang ditanyakan tiap kali bertemu orang di kampung halaman. Ditambah setelah lebaran banyak orang yang berbondong-bondong ke KUA. Tentu saja hal itu semakin menambah rasa penasaranku tentang siapa dia, siapa jodohku. Itulah sedikit hal yang melatarbelakangi penulisan ini. Anggap saja sekarang lagi musim manten. Entahlah apa namanya. Hehe.
Jodoh sungguh hal yang sangat misterius dan selalu menjadi bahasan yang menarik untuk semua orang, terutama untuk kamu yang sedang mencari  jodohmu. Tak ubahnya mencari air di padang pasir, sangat dicari dan dinanti kehadirannya. Dan setelah ketemu pasti hati senang dan seakan mempunyai gairah untuk hidup.
Bukan dia yang hanya berdiam di kamar,
Bukan pula dia yang hanya bergelut dengan sms,
Tapi dialah yang datang menemui  kedua orang tuamu  J

Jadi bisa dikatakan jodoh itu “talk less, do more”. Simpan saja semua kata-kata manismu untuk ijab qabulmu nanti, lakukan apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan permatamu itu. Berusaha dan berusaha, jangan lupa berdoa. Tak cukup dengan mendekati si dia saja, tapi dekati juga si empunya si dia juga, karena semua izin berada pada walinya.  Tapi yang perlu diperhatikan juga, untuk mendekati si dia dan walinya itu memang hanya cukup dengan membawa dirimu saja ? tentu saja “no”. Perlu ada bekal yang kamu bawa. Bekalnya apa saja ? bekal dunia dan akherat pastinya. Hehe.
Pernah terjadi perbincangan antara aku dan ibuku tentang jodoh. Aku bertanya pada beliau kriteria apa yang digunakan untuk mencari calon pedamping hidup. Beliau hanya mnjawab yang penting soleh.  Aku pun menjawab pernyataan beliau, “Tapi jangan hanya soleh-soleh dalam artian rajin solat saja.” Ibu pun langsung tertawa dan menjelaskan padaku secara lebih rinci.
“Soleh itu secara keseluruhan (kaffah). Bukan dia yang hanya rajin solat saja tapi dunianya tidak dihiraukan. Orang soleh itu pasti tahu bahwa Allah memerintahkan kita untuk beribadah, dan beribadah itu jangan diartikan secara sempit. Solat memang beribadah, tapi bukankah bekerja juga beribadah. Jadi intinya seimbang antara dunia dan akheratnya. Untuk menjadi seorang kepala rumah tangga kan juga harus memberi nafkah lahir dan batin. Intinya soleh, jika soleh pasti dia tahu kewjiban-kewajibannya. Mungkin itulah yang bisa disebut dengan bekal dunia akherat.” 
Astaghfirullah...bayak sekali hal yang kita tuntut kepada calon pasangan kita tapi seperti apakah diri kita ? kadang kita memang sibuk mencari seseorang yang pantas tapi lupa untuk memantaskan diri. Nah layaknya seorang pembeli pasti ingin mendapatkan barang kualitas bagus kan ? yuuk kita memantaskan diri dan perbaiki diri kita. Kapal yang berlayar dengan aman bukan karena nahkodanya yang hebat tapi juga karena penumpang beserta isinya juga yang mempengaruhi. Intinya rumah rasa surga itu bukan hanya karena suami saja namun peran istri juga. Dengan begitu insyaAllah keluargamu menjadi sakinah, mawadah, warohmah. Semoga kelak aku dan kamu bisa mengarungi luasnya samudera kehidupan ini bersama-sama yaa :’((


Semoga tulisan ini semakin membuatmu semangat untuk mengejar jodohmu, bukan justru sebaliknya membuatmu pasrah sebelum berusaha, mencari sesuatu yang kurang menantang. Bukankah pria menyukai tantangan ? inilah tantangan untukmu wahai pria !
 Yuuk mari perbaiki diri kita, pantaskan diri kita. Siapa tahu yang disana sudah bersiap menyiapkan mahar agar sakinah bersamamu JJ

Minggu, 05 April 2015

Tak Tau Siapa, Tak Tau Dimana, Dia lah Jodohku

       

Ada kegalauan yang muncul ketika mendengar kata “jodoh”. Mengapa demikian ? Karena jodoh
adalah salah satu misteri Allah selain rezeki, hidup dan mati. Kalau saja jodoh itu bukan misteri
mungkin nanti ceritanya tak seindah Adam Hawa, tak sedramatis Ali dan Fatimah, dan tentunya tak seromantis Aku dan Kamu. Iya Kamu. Kamu yang ntah siapa dan dimana. Hehe

Andai kita tahu jodoh kita siapa, pasti kita akan lebih terfokus padanya. Terkadang kita menginginkan seseorang untuk menjadi jodoh kita kelak. Tentu saja orang itu adalah orang yang spesial di hati kita. Terkadang pula muncul ide untuk membuat komitmen di antara kita dan si dia untuk masa depan. Ingin rasanya membuat rencana-rencana indah untuk ke depannya. Mulai bicara tentang konsep pernikahan nantinya, tanggalnya, rumah masa depan dan tentu saja momongan serta berbagai hal berumah tangga yang terlihat indah. Namun, ketika rencana-rencana indah itu telah dibuat, ingatan ini tertuju pada Allah. Karena jodoh memang di tangan Allah. Rasa takut menghampiri. Takut rencana-rencana itu tak sesuai harapan, takut bukan si dia yang menjadi jodoh kita, takut kecewa dan takut berharap.

Sebagai jiwa muda rasanya ngga muda kalau ngga ngrasain yang namanya “fall in love”. Fall in love, jatuh cinta. Muncul pertanyaan yang besar mengapa kata “cinta” yang menjadi perhatian seluruh manusia harus dipasangkan dengan kata “jatuh”. Dua kata yang menggambarkan suasana yang berbeda. Cinta sangat menggairahkan bagi orang yang merasakannya, sedangkan jatuh sangatlah menyakitkan. Mungkin jawaban pertanyaan yang besar tadi adalah karena ketika kita sedang jatuh cinta/kasmaran terhadap seseorang maka kita pun harus siap buat jatuh atau merasakan sakit hati, bertepuk sebelah tangan, dan lain sebagainya. Karena kembali lagi cinta itu juga termasuk dalam misteri Allah. Hehe

Sekarang ayo kita ubah mindset. Say no to “Jatuh Cinta” but “Bangun Cinta.” Mengapa ? karena yang namanya cinta tidak akan menyakitkan asalkan memperlakukannya benar. Cinta itu ibarat sebuah bunga yang indah. Bunga yang indah diawali dengan benih yang unggul dan ditanam pada lahan yang tepat. Siramilah benih itu dengan sewajarnya, jangan berlebihan. Maka sedikit demi sedikit benih itu akan tumbuh menjadi tanaman yang berbunga indah dan menawan. So, love is depent on yourself ! Threatment that !

Apalagi bangun cinta kepada Allah itu wajib dan mutlak. Sebelum mencintai makhlukNya yang aduhai menawan hati maka cintailah dulu penciptaNya yang telah menciptakan makhluk yang mampu menggetarkan jiwa. Hahaaa alay dikit biar tulisannya panjang. Hehe

Ketika kita merasakan cinta tentunya kita berharap dia adalah jodoh kita. Balik lagi ke jodoh. Muncul lagi kegalauan. Sabar ya mblo, jomblo. Hehe. Tenanglah jomblo itu ngga dosa ko dan bukanlah suatu masalah yang besar. Jomblo itu ada manfaatnya dan banyak menyedihkannya. Itu berlaku buat jones (jomblo ngenes), tapi ngga ngaruh buat jobat (jomblo bermartabat). Pilih mana jones atau jobat ? It’s your choice guys !

Oke marilah kita jadi orang bijak sekarang. Karena bagaimana pun tak ada rumus yang sanggup dan tepat untuk menotasikan jodoh. Namun yang perlu dipahami, jodoh adalah bukanlah seperti apa dia, namun seperti apa kita. Jodoh bukanlah diukur dari dirinya namun dirimu. Jodoh adalah cerminan dirimu sendiri. Kamu baik jodohmu pun baik, kamu jahat jodohmu pun jahat. Ya itulah inti dari firman Allah tentang jodoh. Percayalah dengan janji-janji Allah agar kamu semakin bersemangat untuk memperbaiki diri. Teruslah berproses teman, tak ada kesiaan dalam setiap langkah yang telah kau lakukan. Perbaiki diri dan perbaiki lagi dan perbaiki terus. Pastinya Allah akan berbaik padamu untuk mewujudkan usaha-usahamu.

Pembahasan tentang jodoh tak akan ada habisnya. Bahkan kata pun begitu rumit untuk mengungkapkannya. Begitu misteriusnya sampai aku pun tak tau harus menuliskan apa lagi. Yang jelas jodoh itu sudah ditentukan oleh Tuhan, namun kitalah yang berusaha mencarinya. Termasuk kamu yang harus mencari aku. Hehe


Senin, 02 Maret 2015

Sebuah Renungan Saat Umur Tak Muda Lagi

Apa sih yang membuat hari ulang tahun menjadi istimewa ? kue ? ucapan-ucapan ? kado ? surprise atau apa ? pasti jawabannya adalah semuanya. Aku pun seperti itu, ingin mendapat kue, ucapan-ucapan terutama dari orang-orang yang disayang, kado, bahkan surprise. Ya, itu naluri yang wajar bagi semua orang.
Namun entah mengapa tahun ini berbeda. Bahkan rasanya tahun ini aku ingin melewatkan saja hari ulang tahunku, rasanya tanggal itu dihapus saja dari kalender. Bukan karena ada masalah yang sedang menimpaku atau karena aku merasa sebatang kara, bukan karena itu. Alasanku karena tahun ini usiaku sudah kepala dua. Dan belum apa hal yang bisa dibanggakan dari diriku.
Rasanya sulit sekali meninggalkan umur yang belasan ini. Namun mau tak mau semuanya terus berjalan, waktu terus berputar bahkan matahari masih setia menerangi bumi. Semakin bertambahnya umur, semakin besar pula tanggung jawab yang harus dipikul, semakin banyak ibadah yang harus diperbaiki karena kita tak pernah tau kapan episode kehidupan kita akan berakhir. Wallahu’alam semoga Allah masih memberikan umur kepada kita untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya di akhirat.
Dewasa, kata yang sederhana namun tak sesederhana untuk mencapainya. Saat umur bertambah, harusnya kedewasaan juga bertambah. Namun jika yang terjadi adalah sebaliknya ? mungkin there is something eror. Bukan jalan hidup kita yang eror, namun lebih kepada bagaimana kita menjalani dan memaknai kehidupan.
Sedikit cerita, tepat pada hari ulang tahun ini aku pergi ke panti. Dan aku seolah ditunjukkan oleh Tuhan hakekat hidup yang sebenarnya. Hidup itu sebuah perjuangan. Aku melihat besarnya perjuangan mereka yang ada di panti. Untuk pergi sekolah/kuliah saja mereka harus mengayuh sepeda ontel. Padahal jika naik motor saja memerlukan waktu 30 menit untuk sampai ke kampus. Itulah yang dialami oleh salah seorang temanku yang luar biasa. Bayangkan saja berapa waktu yang dia gunakan untuk mencapai kampus dengan sepeda ontelnya, jalannya pun ada yang menanjak. Sungguh luar biasa perjuangannya. Ketika makan pun tak boleh ada sedikit pun makanan yang tersisa. Karena membuang makanan adalah berdosa. Itu hanya segelintir cerita yang aku dapatkan di panti. Lalu apa yang aku lakukan selama ini ? Apa yang sudah ku perbuat dengan nikmat yang luar biasa diberikan oleh Tuhan ?
Fabiayyiaalairobbikuma tukadziban ? Nikmat Tuhan Mana Lagi yang Kamu Dustakan ?
Seolah-olah saat itu aku merasa Allah menanyakan firmanNya itu kepadaku. Astaghfirullah…Rasanya langsung menusuk ke hatiku.
Jika ingin hidup tenang dan bahagia kuncinya adalah bersyukur. Ya itulah yang harus lebih aku tingkatkan untuk hidupku ke depan. Bersyukur dan bersyukur insyaAllah hidup pun makmur. Dengan bersyukur, kita tak akan banyak mengeluh. Karena mengeluh itulah yang menyebabkan stress. Kalau udah stress nanti cepet tua, mau ? hehe
Jika kamu merasa tak ada orang yang peduli padamu, biarkan saja. Lagi pula masih ada orang tua yang selalu mempedulikanmu tanpa kamu memintanya. Masih ada Allah yang memberikan oksigen gratis padamu, bukankah itu salah satu tanda kepedulianNya padamu ? Lalu apa lagi yang kurang ?
Manusia memang masalah dunia selalu merasa kurang, tapi lihatlah ibadahmu, apa kau tak merasa kurang ? Masalah duniawi lihatlah ke bawah, lihatlah orang yang tidak seberuntung hidupmu agar kamu bisa bersyukur. Masalah akhirat lihatlah ke atas, yang tua aja masih semangat beribadah, mengapa yang muda bermalas-malasan ? | Yang tua kan sebentar lagi meninggal, jadi wajar lah kalau mereka semakin taat. | Heyy ingat kematian dating kapan saja !
Renungan ini untuk diriku sendiri, tak ada maksud untuk menggurui. Mari melangkah bersama-sama untuk mendapatkan ridhoNya, tak ada kata terlambat untuk memulai dan tak menunggu hidayah itu datang. Karena hidayah itu kita cari, bukan untuk ditunggu, seperti jodoh. Hehe
Satu kutipan yang aku pun mengutip, Hehe.
“Jangan takut untuk menjadi tua, tapi takutlah untuk tidak menjadi dewasa.”
Let’s fighting jiwa muda !!

Rabu, 15 Oktober 2014

Rindu yang Tak Tersampaikan

Kala hatiku sedang rindu
Pada siapa ku mengadu
Kala hati bertanya selalu
Berlimanglah air mataku
Sebuah lirik lagu yang mengena untuk seseorang yang sedang merindu. Semua orang pasti pernah merasakan rindu kan ? Apa lagi jika rindu itu tak tersampaikan, apa yang dirasakan ? Ya pastinya sesakkan dada dan sakitnya tuh disini, hehe.
Rasa rindu memang wajar dirasakan oleh semua orang, teruntuk orang-orang yang terpisah oleh ruang dan waktu. Cie yang LDR ngerasa nih. Tapi kalau rindu itu datang tiba-tiba gimana coba ? Padahal pada saat itu kita dalam kondisi tak mempunyai seseroang yang spesial. Hanya saja mungkin bayangan masa lalu muncul lagi. Bukan curhat, ini hanya seumpama.
Kadang ketika kita yang sudah terbiasa disibukkan dengan seabrek aktivitas, dan tiba-tiba dalam satu hari saja berdiam diri di suatu tempat, apakah yang akan kita rasakan ? Ya, kalau aku jujur saja akan menjawab, tiba-tiba rasa rindu menghampiriku. Aku sendiri bingung, kenapa rindu ini tiba-tiba datang. Dan rasanya memori-memori masa lalu terputar kembali, rasanya ingin memutar waktu.
Tapi harusnya rindu ini jangan dibiarkan berlarut-larut karena bisa menyebabkan gejala galau pemirsa, hehe. Lalu apa yang harus dilakukan ? Oke aku akan share sedikit pengalamanku untuk mengahadapi tamu yang tak diundang ini, yaitu rindu. Walaupun sebenarnya aku juga sering terjerumus dalam masalah rindu ini. Baiklah ini beberapa solusinya :
1. Jika masih intens berkomunikasi, langsung saja katakan padanya bahwa anda rindu, bisa secara blak-blakan atau tidak. Dipercaya atau tidak, dengan mengatakan rindu itu, anda akan merasa lebih lega dari sebelumnya.
2. Jika jarang berkomunikasi dan gengsi. Ini nih yang susah. Udah rindu, pakai gengsi-gengsian segala lagi. Hayoo yang ngerasa ngga usah ketawa deh. Aku aja bigung harus gimana ngadepin tipe orang yang kaya gini. Mungkin usaha yang bisa dilakukan adalah dengan menangis. Menangisi diri anda sendiri mengapa anda masih gengsi, hahaha. Bercanda bro. Ya kita emang boleh jual mahal, tapi kalau rindunya ke ibu, apakah harus gengsi ? Jawabannya tentu tidak. Tapi kalau rindnunya sama mantan gebetan contohnya, boleh gengsi ngga yah ? Oke akan tak pikir sambil jalan jawabannya | Kalau jalan terus nanti ngga mikir-mikir gan ! | hahaha oh iya yah, oke beneran aku jawab bos |
Mungkin kalau gengsinya ngga bisa diturunin sdikit ya jalan satu-satunya adalah sampaikan rindu itu kepada Allah. Biarkan Allah yang akan membisikkan rindumu padanya jika memang Allah berkehendak.
3. Kalau gejala rindu itu semakin menjadi-jadi dan beresiko kegalauan, maka cepatlah beristighfar kawan. Kenapa begitu ? Karena itu bisa jadi imanmu sedang goyah. ciehhh aku ngomongnya kaya orang bener aja. Hehe. Ngga papa dong, kaya orang bener dulu nanti insyaAllah jadi orang yang bener sebener-benernya. aamiin. Carilah pencerahan-pencerahan dan sesuatu yang bisa memotivasi anda agar kehidupan anda bisa tertata kembali.
Itulah yang bisa aku share sedikit. Walaupun sebenarnya aku juga sering mengalaminya dan tak jarang membutuhkan waktu lama untuk keluar dari si rindu itu. Terutama rindu yang tak tersampaikan. Semoga bermanfaat ya. Just share.

Rabu, 20 Agustus 2014

JADI ANAK KOST ITU ENAK TAPI SUSAH DIJALANIN

Ini mungkin goresan pena yang mewakili hati para anak manusia yang baru mulai ngekost. Kebanyakan mereka adalah para maba (mahasiswa baru). Mereka yang biasanya di rumah di fasilitasi, yang biasanya cuma ngotorin baju dengan senang hati, yang biasa makan tinggal makan aja, yang biasanya pengin jajan tinggal minta uang dan kawan-kawan yang mengenakkan lainnya.
      
Sekarang apa-apanya harus bener-bener mandiri. Bukan mandiri mandi sendiri loh ! Kalau itu mah anak PAUD juga bisa kali. Mandiri di sini bener-bener kita harus berpijak pada kaki kita sendiri. Jalan sendiri, makan sendiri, nyuci sendiri dan lain sebagainya. Sendirinya mungkin melebihi kesendirian jomblo. Mungkin loh ya !

      sumber : google

Beberapa contoh kemandirian atau lebih tepatnya kesulitan anak kost :
1. Makan
 Biasanya kalau di rumah, pengin makan tinggal ambil aja. Udah tersedia di meja makan. Sekarang pengin makan aja mikirnya banyak. Yang pertama, pagi ini mau sarapan apa yah, nanti siang makan apa, nanti malem makan apa lagi. Yang kedua, makannya mau dimana yah, naik apa ke sananya, jalan kaki, naik motor, pakai mobil atau naik pesawat sekalian. hehe mungkin hanya orang-orang yang rempong yang memikirkan hal sesepele ini. Terus yang dipikirin lagi, budgetnya berapa, cukup buat beli apa. Pokoknya serba "apa" "apa" dan "apa". Kalau pengin ngga banyak mikir, mending puasa sunnah aja. Luamayan tuh dah dapet pahala, hemat uang, ada yang buka gratisan lagi buat orang-orang yang puasa sunnah di beberapa daerah, di Jogjakarta contohnya.
2. Masalah baju
Mau berangakat kuliah aja bingung, baju yang dipakai mau yang mana. Mikirin dosennya juga, soalnya biasanya ada beberapa dosen yang menuntut mahasiswanya untuk memakai rok misalnya, atau kerudung yang menutup dada dan lain sebagainya.Ya emang sih itu semua buat kebaikan mahasiswanya. Beda banget sama SMA, SMP, SD, bahkan TK. Di  sana udah disediain seragam yang wajib kita pakai untuk sehari-hari. Sekarang udah nemu baju yang cocok buat dipakai kuliah, eh ternyata belum disetrika. Waduhh masalah lagi. Ya emang sih bukan hidup namanya kalau ngga ada masalah. So, enjoy it ! haha. Eittt jangan lupa baju kotornya dicuci bang/neng, ntar numpuk loh. Bisa sih laundry, tapi lagi-lagi masalah budget. Kalau aku mending buat makan deh daripada buat laundry. Intinya pinter-pinter bagi waktu aja ya. Masalah nyuci juga harus ada jadwalnya, biar ngga tabrakan sama jadwal kuliah dan ujung-ujungnya cucian numpuk. Tapi enaknya di sini tuh kita jadi tau macam-macam detergen, pewangi pakaian, harganya, sampai baunya pun hafal. Padahal sebelumnya ngga tau sama yang begituan. Hehe
3. Bangun tidur sendiri 
 Hayooo ini masalah berat banget buat kamu yah ? Iya kamu. haha. Yang biasanya dibangunin pasti nyesek banget sama masalah ini. Apalagi kalau jadwal kuliahnya pagi terus. Wah dijamin repotnya masyaAllah. Rata-rata kebanyakan orang susah buat dibangunin. Dibangunin aja susah apalagi bangun sendiri yah. Hehe. Ya udah aku bagiin tips deh semoga bisa bantu kamu buat bangun sendiri. Yang pertama tuh pasang alarm. Pasti dah pinter kalau tips yang ini. Yang kedua itu bisa dengan cara minta dibangunin sama temen kos, atau mungkin minta di miscall sama pacar. Eh lupa kan ngga punya pacar. Oke ngga papa, jombloo keep smile :). Ingat masih ada temen kamu yang setia padamu. Haha.
4. Dan Lain-lain
Silakan isi sendiri ya. Hehe

Terus udah ngomongin yang susah-susah tinggal yang seneng-seneng kita bahas yuk. Roma Irama aja bilang bersakit-sakit dahulu, berenang-renang kemudian. Nih yang paling enak dari anak kost itu menurut aku bisa main sesuka hati. Eits tapi jangan keblabasan ya. Ingat kamu ngekost buat cari ilmu (kuliah) apa buat main ? (renungkan). Semua orang pasti suka main, apalagi anak muda. Main adalah hobi. Alasannya gini, mumpung masih muda ya dipuas-puasin main dong, nanti kalau dah menikah (berkeluarga) kan waktunya cuma buat keluarga. Oke, that's right ! Tapi, mainnya juga harus main yang bertanggung jawab. Maksudnya tuh kalau main harus bisa jaga diri, jangan sampai ikut-ikutan pergaulan bebas bahkan free sex. Na'udzubillah. Kita boleh tour, camping, shopping juga boleh. Hehe. Tapi ingat waktu juga, tanggung jawab kita sama orang tua. Kepercayaan orang tua kepada kita jangan disalahgunakan. Misal mau muncak ke Gunung Merapi, boleh-boleh aja. Tapi ingat, solatnya jangan ditinggalin, kuliahnya juga jangan alfa cuma gara-gara itu. Niatkan untuk tadabbur alam. Mensyukuri keindahan Sang Pencipta Langit dan Bumi ini. Silakan nikmati keindahan alam ciptaan Tuhan.

Mungkin itu aja yang bisa aku share. Semoga bermanfaat buat yang baca. Ada beberapa poin penting buat anak kost. Intinya tuh harus bisa manage uang, manage waktu, dan manage hawa nafsu. Oke thanks, Good Luck for u guys !

Minggu, 08 September 2013

PANGANDARAN BEACH

         Siang itu terik mentari masih sama seperti hari-hari biasa, begitu menyilaukan mata, dan membuat bakul es kehabisan dagangannya. Tepatnya jarum jam yang panjang di angka 12 dan yang pendek terdiam manis pada angka 11. Sweet banget dah perjalanan kedua jarum jam itu yang tetep di zonanya, kaya aku dan kamu, eh. Niatnya Alya dan teman-temannya mau ngadain perpisahan kelas di sana. Elit banget kan kelasnya Alya, nyewa home stay pula di sana. Maklumlah di sini orang tuanya rata-rata pejabat DPR, tapi sayangnya ngga rata jadi pikir sendiri. Hehe. Tapi kebiasaan mereka itu molor(waktu). Eh mungkin bukan cuma kebiasaan mereka aja sih, tapi anda, saya dan para pembaca sekalian. Alya yang dateng ke sekolah sebelum adzan Dzuhur berkumandang tapi ternyata berangkat ke Pangandarannya setelah Pak Imam selesai ngimamin. Biasalah anak muda jaman sekarang sukanya "otw", masih di rumah bilangnya "otw", masih dandan bilang "otw", bahkan yang belum siap pun bilang "otw", jadi benar "otw" artinya "Oke tunggu wae". 
      Perjalanan ke Pangandaran membutuhkan waktu sekitar 4 jam, ditambah jalan yang begitu indah, pemandangan yang mempesona dan goyangan bus yang eksotis sehingga 4 jamnya itu plus plus. Sampai di sana langsung menuju home stay, istirahat sejenak di sana. Lanjut mereka ngga sabar pengin menikmati pemandangan sore di tepi pantai. Suara riang mereka pun menghanyutkan air laut yang dingin itu, bahkan ada yang berbasah-basahan. Setelah itu mereka kembali ke home stay, bersih bersih dan katanya bersiap-siap untuk "barberque party". Tuh kan kurang elit apa lagi coba. Pokoknya malem itu mereka have fun deh, berasap-asapan ria dan makan ayam bakar sepuasnya. Ya perlu diakui mereka anak yang cerdas dan kereaktif. Mereka ngga akan membiarkan areng areng sisa bakaran itu terbuang sia sia sehingga mereka memutuskan untuk bermain game. Yang kalah game langsung mendarat tuh areng di mukanya. Kasian deh yang kalah terus, dah item nambah item tuh muka, wkwk. Bahkan keisengan para gamers menggaggu penghuni lain yang sudah tidur manis, mereka menaburkan bedak kepada teman temannya yang sudah tertidur. Ada yang ekspresi percelongan, ada pula yang langsung marah tapi lucunya hanya marah sesaat dan langsung tidur lagi.
        Paginya mereka bergegas ke tepi pantai lagi, ingin merasakan hembusan angin dari pohon pohon kelapa yang menjulang tinggi itu. Dilanjutkan menuju "Cagar Alam Pangandaran". Di sini kita akan menemui saudara anda, eh. Menuju lokasi itu mereka memilih menggunakan kapal. Sebenarnya jalan kaki juga bisa ko. Tapi mungkin mereka juga ingin merasakan wisata bahari dan mungkin mereka juga kelebihan uang jadi beli kapal deh, eh naik kapal maksudnya. Pas naik kapal, mata kita akan disajikan pada pemandangan bawah laut yang eksotis, yang suka diving juga bisa diving. Namun sayang mereka ngga bawa baju ganti. Ya sudah cukup melihatnya saja. Setelah kapal mendarat, mereka langsung turun. Hamparan lautan biru memanjakan penglihatan mereka. Sungguh luar biasaa. Foto sana foto sini pun selesai. Kini saatnya menyelusuri cagar alam. Di sana banyak banget saudara sebangsa dan setanah air yang membutuhkan uluran tangan anda. Jadi dimohon tidak mengulurkan tangan anda karena mereka bukan saudara sekelas sesekolah. Untuk menghadapi kera-kera itu cukup dengan tangan hampa dan jangan membawa barang apapun, karena kera kera di sana cerdas, sampai saku celana pun diperiksa, wkwk.
      Menyelusuri cagar alam merupakan sensasi tersendiri. Tak begitu luas tapi cukup melelahkan kaki. Itulah sedikit kisah Alya dan teman-temannya di Pangandaran Beach. Untuk info lebih lanjut hubungi Alya pada nomer di luar layar ini. Terima kasih ^__^